
UMK News - Dalam upaya memperkuat fondasi kualitas internal, Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMK) menggelar kegiatan bertajuk Penguatan SDM Pejabat Struktural pada Kamis (29/5/2025). Kegiatan ini menjadi momen refleksi sekaligus inspirasi, dengan menghadirkan tokoh progresif pendidikan dari Indonesia Timur, Rektor UNIMUDA Sorong, Dr. Rustamadji, M.Si.
Rektor UMK, Dr. Apt. Wawang Anwarudin, M.Sc., dalam sambutannya menegaskan bahwa penguatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak menuju kampus unggul. “SDM kita mayoritas masih muda dan penuh energi. Tapi energi itu harus diarahkan dan dipacu. Hari ini kita belajar langsung dari UNIMUDA, kampus yang sudah membuktikan diri di medan yang jauh lebih menantang,” ujarnya.
Kehadiran Rektor UNIMUDA Sorong bukan hanya menjadi kebanggaan, tapi juga pembuka cakrawala berpikir. UNIMUDA dikenal sebagai kampus inovatif yang tumbuh pesat di wilayah timur Indonesia, dan hal ini menjadi inspirasi besar bagi UMK yang tengah berada dalam fase transformasi pasca peleburan.
Badan Pembina Harian UMK, Drs. Rosid Ismail, M.Pd.I., yang turut hadir dan membuka acara, menyampaikan pesan kuat bahwa kualitas kampus sangat ditentukan oleh manusia di dalamnya. “Momentum ini penting. Energi semangat dari luar harus bisa ditransfer ke seluruh lini. Jangan lupa, sebagai kampus Muhammadiyah, kita juga harus menjaga nilai keislaman dalam setiap tindakan,” tegasnya.
Pada sesi utama, Dr. Rustamadji membagikan perjalanan transformasi UNIMUDA yang awalnya kecil dan tertinggal, hingga kini dikenal nasional sebagai kampus pembawa perubahan. “Kampus itu tidak boleh biasa-biasa saja. Kita harus kreatif, inovatif, dan berani. Yang muda harus sigap menghadapi tantangan zaman, dan dosen harus responsif terhadap kebutuhan mahasiswa,” pesannya penuh semangat.
Acara yang digelar di Gedung Djarnawi Hadikusuma, Kampus 1 UMK, ini dihadiri oleh Ketua PDM, BPH, para wakil rektor, dan seluruh pejabat struktural kampus. Antusiasme dan semangat kolaborasi begitu terasa sepanjang kegiatan berlangsung.
UMK kembali diingatkan: menuju kampus unggul bukan sekadar mengejar akreditasi, tetapi menciptakan budaya kerja progresif dan adaptif. Dan semua itu dimulai dari kualitas manusianya.